Penyidik Korea Selatan tiba di luar kediaman Presiden Yoon Suk Yeol pada Jumat dini hari waktu setempat, untuk melakukan penangkapan terkait deklarasi darurat militer. Insiden ini membuat sejarah, karena Yoon akan menjadi presiden pertama yang ditangkap di Korea Selatan.
Kedatangan Penyidik
-
Waktu dan Tempat: Pengawalan penyidik terjadi pada Jumat (3/1/2025) di pusat kota Seoul.
-
Kehadiran Polisi: Mobil penyelidik ditemani banyak polisi, sementara pendukung Yoon berdiri di sekitar kediaman.
-
Keterangan Resmi: Kantor Investigasi Korupsi sedang menyelidiki Yoon terkait darurat militer.
Pengamanan Ketat
-
Jumlah Pasukan: Puluhan bus polisi dan ratusan polisi berseragam berjaga di luar kompleks.
-
Tindakan Pencegahan: Sekitar 2.700 polisi dan 135 bus polisi dikerahkan untuk mencegah bentrokan antara pendukung dan demonstran anti-Yoon.
Kronologi Kejadian
-
Surat Perintah Penangkapan: Dikeluarkan oleh Kantor Investigasi Korupsi, yang akhirnya memasuki kediaman presiden.
-
Pengadilan: Yoon telah bersembunyi sejak pengadilan menyetujui penangkapannya akhir pekan sebelumnya.
-
Reaksi Yoon: Presiden yang masih disokong oleh Dinas Keamanan Presiden bersumpah akan melawan penangkapan.
Kontroversi Darurat Militer
-
Latar Belakang: Pernyataan darurat militer oleh Yoon pada 3 Desember menyebabkan pemakzulannya.
-
Kemungkinan Hukuman: Yoon menghadapi penangkapan, penjara, atau hukuman mati.
-
Kepentingan Keamanan: Tidak jelas apakah tim keamanan presiden akan mematuhi surat perintah penyelidik, setelah sebelumnya memblokir upaya penggerebekan.
Sumber: Dilansir dari AFP dan Yonhap.